Rabu, 28 Januari 2015

Jangan Keliru Memantaskan Diri

Assalamu'alaikum 
smile emoticon
SALAH satu ujian iman tertinggi adl ketika diri tak menyadari posisi tertinggi hati, tak lg Allah yg menghuni.
Terkelabui olh cinta yg 'katanya' sejati, padahal hakikat kehadirannya hanya utk menguji:')
Bersibuk memantaskan diri krn jodoh,bkn lg krn Allah.
Terbakar semangat menikah, tanpa menyadari niat berbelok, tak lg utk ibadah.
(Astaghfirullah) 
Mulai gelisah menapaki pencarian, mengabaikan penguatan ketaatan dlm kesendirian.
Episode ‘sendiri’ jg merupakan kesempatan utk memupuk ketaatan, sbg bekal persiapan pulang.
Ia bukanlah sebuah kutukan, sehingga dianggap pantas sebagai cibiran. Bukan.
Tenang saja, kalem, santai, semua sdh diatur.
Diatur dgn sebaik2nya, dgn setepat2nya.
Tak perlu gelisah, khawatir jadi salah arah.
Tak perlu buru2, khawatir jalan tempuhnya keliru.
Jgn terbawa arus, meski di luar sana banyak sekali ‘kompor’ yg nyaris membuat hangus.
Santai saja.
Lagipula mereka di luar sana belum tentu ikut bertanggungjawab apabila diri salah niat.
Betul? smile emoticon
Kuatkan hati, sambil berbenah diri.
Tapi hati2. Jgn bersibuk memantaskan diri karena jodoh, bkn lg krn Allah.
Sebab jika tujuannya demikian, sesungguhnya tanpa sadar kita telah membatasi karunia Allah.
Jika Allah ridho, karunia yang diberikan-Nya bisa jauh lebih luas dari itu.
Berbenahlah dengan ikhlas,demi menggapai kemuliaan dan kehidupan terbaik, dunia serta akhirat.
Ingatlah, kita akan diuji oleh sesuatu yg benar2 kita cintai.
Bisa jd sebab Allah cemburu, hamba yg pada mulanya begitu mencintai-Nya, sdg lupa dan lalai tanpa sadar.
Maka doaku, doamu, dan doa siapapun yg setuju,
Berharap diri tak keliru menyandarkan harapan, pada yang tak seharusnya.
Berharap hati tak dilabuhkan, pada tempat yg tak semestinya.
Namun tetap berdo'alah...
Meski aamiin-ku dan aamiin-mu tak beriringan:')
Sumber : @DakwahHijab